Selasa, 19 Agustus 2014

Sebuah Kisah Menantikan Buah Hati

Bismillah......


Menikah Desember 2012, sampai akhirnya di usia pernikahan memasuki tahun kedua memutuskan untuk program hamil ke dokter obgyn.

Selama satu tahun jika melihat  haid rasanya seperti melihat aib.. dan terkadang saya menangis sesegukan diam-diam bahkan terkadang terlihat oleh suami dan dia hanya bisa bilang ya sabar, belum rezeki. Ya Allah, berikanlah saya kesabaran.

Sebelumnya pernah mendatangi dokter obgyn, tetapi saat itu belum terlalu serius mengingat usia pernikahan yang masih terbilang baru. ke dokter karena pernah sebulan haid dua kali. dan kata dokternya itu masih normal. saat itu hanya di USG dari luar dan katanya juga bagus. jadi semenjak itu saya lebih santai dan kesimpulannya mungkin saya salah memilh dokter!

13 Februari 2014

Betul, tanggal tersebut adalah hari pertama saya memulai program kehamilan. kali ini saya memilih RS Premier Bintaro dengan dr. Djoko Sekti Wibisono, SPOG, KFER. Hasil dari googling saya akhirnya memilih beliau. selain karena liat daftar pengalamannya, juga diliat karena beliau sepertinya sudah agak sepuh dan senior hehehehe. Pertama kali bertemu dengan beliau rasanya deg-degan sekaligus bingung. dan untungnya dokternya paham akan maksud kedatangan saya. Oiya, saya datang sendirian looh..tanpa suami. Secara kalau nunggu suami kapan mulai programnya?? saya harus memahami kondisi pekerjaannya yang super duper sibuk.

Setelah basa basi ngobrol sebentar, saya langsung di USG Transvaginal, waw banget rasanya. karena itu pertama kalinya. Dan dan ternyata dokter bilang ada kista (wajah langsung berubah pucat). Tapi dokternya menenangkan, sembari beliau menceklist daftar rujukan yang harus saya lakukan. waktu saya tanya apakah berbahaya dok? beliau menjawab "mbak ke lab aja dulu, test darah nanti hasilnya kita lihat sama-sama". Baiklah nurut aja sama dokter yaaaa.... Bismillah

17 Februari 2014

Setelah kunjungan pertama kali ke dokter, masih dibayangi ada kista yang hinggap dan googling sana sini. Tetapi perasaan takut itu saya coba lawan dan selalu berdoa agar semuanya baik-baik saja. Hari ini saya ke Lab RS Premier Bintaro untuk menjalani test darah HEMA Lengkap, Anti Chlamydia IgG IgM, Toxo IgG IgM, Rubella IgG IgM, CMV IgG IgM, Anti HSV2 IgG IgM, ACA IgG IgM, Progresteron dan CA 125. Borongan yaa test labnya, borongan juga doong sama biayanya... Biayanya kira-kira habis 6jt.  Hari itupun saya tetap datang sendiri, suami hanya support by phone.

27 Februari 2014

HSG = Histerosalpingografi
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi saluran telur. HSG ini dilakukan dengan menyemprotkan cairan yang mengandung zak kontras ke dalam rongga rahim melalui vagina. kemudian dilakukan foto rontgen hingga akan terlihat apakah zat kontras tersebut masuk kedalam saluran telur atau tidak. bila masuk berarti bebas dari penyumbatan, sedangkan bila tidak masuk berarti ada penyumbatan atau non patent.

HSG ini dilakukan dihari 9,10 atau 11 dalam siklus haid. Sebelum melakukan HSG saya terus mencari informasi tentang HSG. Dari tanya RS sampai ke mbah google. Informasi dari RS Premier Bintaro, disana sedang tidak melayani dengan alasan alatnya tidak ada (belum datang alat yang baru). googling sana sini akhirnya pilihan saya mantap ke RS Pondok Indah. Telepon untuk bikin appoinment ke bagian radiologi dan lagi-lagi jaswalnya tidak cocok dengan suami saya. Karena berbarengan dia medcheck dikantornya. Oke fine, berangkat sendirian lagi, wanita mandiri harus berani sendiri..Hahahaha (padahal ngerep juga ditemenin). Kurang lebih saya menunggu 1jam. Sebenernya seh dokternya sudah datang tapi saya sengaja mengulur waktu sedikit sambil menunggu teman baru saya yang akan datang ke RS. teman yang saya kenal melalui grup program hamil disalah satu website. kopdarnya pun jadi di RS.heehe

Saya sudah dipanggil kedua kalinya dan teman saya masih belum datang juga dan saya memutuskan untuk masuk keruangan radiologi. Ya sudah, siap tidak siap harus saya jalani. Saya disuruh berganti pakaian dengan pakaian RS semacam kimono. Oleh perawatnya disuruh duduk dulu dan rileks. disana sudah ada surat perjanjian/surat tindakan yang harus saya tanda tangani dan sambil dijelaskan apa itu HSG. Perawatnya ramah banget, bikin tenang dan adem, murah senyum pula. Dia selalu menjelaskan semua kan baik-baik saja kalau mbak tetap rileks, begitu ucapnya. Tidak lama setelah itu, dokter radiologinya pun masuk ke ruangan yang saya bilang ruangan itu mirip kamar operasi mungkin yaaaa...dan posisi saya sudah siap seperti mau melahirkan. Baiklah diintip-intip lagi (mulai terbiasa). Rasanya seh tidak sakit, tapi rada mules gitu seperti mau haid. Dokterpun menyarankan saya tetap rileks sambil diajak ngobrol dan becanda. Prosesnya tidak lama hanya sekitar 5menit kata perawatnya kalau rileks prosesnya juga lancar. Selesei..Alhamdulillah. Saya disuruh rebahan dulu sampai 15 menit dan setelah itu baru bisa berganti pakaian.

Keluar dari ruangan sudah ada teman saya yang menunggu, walaupun kami baru saja bertemu untuk pertama kalinya tapi saya bisa menceritakan semua prosesnya kepadanya. Mungkin kita kenal karena kita satu tujuan yaa...ingin segera mendapatkan momongan. Hasilnya tidak lama, bisa ditunggu dalam 1-2 jam. Sambil menunggu hasil saya dan teman saya pergi ke kantin untuk makan siang dan mengobrol. Setelah makan siang kembali lagi ke bagian radiologi untuk menanyakan hasil. Nama sayapun dipanggil dan setelah itu saya langsung untuk membayar biayanya. Biaya HSG di RS Pondok Indah sekitar 1,3jt. Dalam perjalanan pulang saya baru membuka hasilnya dan hasilnya adalah PATENT artinya tidak ada penyumbatan. Alhamdulillah.... Sampai dirumah masih rada mules tapi tidak terlalu saya pikirkan. Blog yang bilang HSG itu sakit terbantahkan. dan kesimpulannya mungkin tergantung kondisi seseorang, padahal saya tidak diresepkan apa-apa oleh dokter. Hanya disuruh puasa berhubungan dua hari.

06 Maret 2014

Kedatangan kedua bertemu dr. Djoko Sekti Wibisono SPOG,KFER dengan membawa hasil lab yang sudah saya lakukan untuk pertama kalinya dalam hidup. Secara masuk kerja tidak pernah test kesehatan segala. Dibacalah oleh beliau hasil test lab tersebut dan saya positif Rubella dan Anti CMV tapi untungnya yang IgG, jadi masih aman dan tidak berbahaya. Dengan hasil lab tersebut juga saya akhirnya ketahuan ada Alergi bawaan.. Kalau itu seh sudah saya sadari dengan tiap pagi bersin-bersin, atau kena debu juga bersin, ada gatal juga. Jadi sudah tidak kaget lagi waktu dokternya berkomentar. Setelah itu saya minta USG Transvaginal (sudah mulai membiasakan diintip-intip), sayapun menanyakan kista yang bulan lalu dokter sempat melihatnya. Beliau berkata "Ohh...kistanya sudah hilang, itu kista biasa (kista fungsional)". Alhamdulillah..do'a saya diijabah oleh Allah SWT agar selalu tetap sehat, walaupun sebelumnya sudah panik dan nangis-nangis darah sama suami. hehehehe. Setelah itu dikasih rujukan ke Lab lagi oleh dokter. Lagi??? Ya sudahlah, manut wae... Next saya harus cek hormon dan suami harus analisis sperma...

17 Maret 2014

Saya mendatangi Lab RS Premier Bintaro untuk melakukan test hormon yaitu LH, FSH, Prolaktin, Estradiol, dan Testosteron. Lagi-lagi saya berangkat sendiri ke RS. Dan beberapa hari kemudian hasilnya keluar dan menunjukkan nilai FSH saya tinggi. Hanya mengira-ngira sendiri tanpa tahu artinya. Saya lalu memutuskan untuk tdak segera ke dokter karena suami saya belum melakukan analisis sperma. Saya berpikir daripada saya bolak balik ke dokter dan beliau pasti menanyakan analisis spermanya, akhirnya saya memutuskan untuk menunggu sambil terus membujuk suami agar segera melakukan analisis sperma.

01 Mei 2014

Akhirnya suami saya melakukan analisis spermanya... Alhamdulillah... Analisis sperma juga dilakukan di Lab RS Premier Bintaro. Tidak lupa saya terus mensupport dan berdoa agar prosesnya diberikan kelancaran serta hasilnya bagus. Aamiin. Setelah selesei kamipun langsung pulang kerumah, tetapi malam harinya saya mendapatkan telepon dari Lab RS Premier Bintaro, perawatnya bilang agar analisis sperma dilakukan ulang. Apa?? Saya terus menanyakan alasan kenapa harus diulang tetapi dari pihak Lab RS tersebut tidak begitu menjelaskan secara detail, mereka sepertinya tidak yakin dengan hasilnya,atau ada faktor lain. Diambil positifnya saja, mungkin ada kesalahan dari pihak lab atau hanya untuk memastikan. Tetapi setelah dilihat lagi jadwal suami saya ternyata sudah tidak punya waktu untuk melakukan analisis sperma ulang di bulan ini karena suami saya harus pergi bekerja di Kuala Lumpur sampai akhir bulan. Dan saya hanya bisa pasrah, tidak terlalu saya pikirkan karena saya juga excited diajak untuk mendampinginya. Ya hitung-hitung honeymoon kesekian. hahahaha. Dan suami saya berjanji sepulangnya kami dari Kuala Lumpur akan langsung ke Lab RS Premier Bintaro.

07 Juni 2014

Suami saya menepati janjinya sepulang dari Kuala Lumpur dia akan melakukan analisis sperma. Hasilnya juga sudah keluar. Kali ini saya mengunjungi dr. Djoko Sekti Wibisono SPOG KFER ditemani suami dan ini kali kedua. hehehe. Dengan membawa hasil lab sampai kertas-kertas dari lab itu saya kumpulkan dan rapikan ke dalam wadah map agar memudahkan mencarinya. Dokter bilang FSH saya tinggi, perlu di cek lagi untuk mencari tahu apa sebabnya tak kunjung mendapatkan momongan. Rujukan berikutnya adalah AMH dan Anti dsDNA.NcX. Hasil analisis sperma suami yaitu Oligoastheno dan diberikan resep vitamin Tribestan, Bio ATP dan Oligocare untuk dikonsumsi dalam 3 bulan, sehari satu kali. Untuk detailnya tidak akan saya ceritakan tanpa seizin beliau.Hihihihi.

09 Juni 2014

Jadwal test lab AMH tidak terbatas oleh waktu jadi kapan saja bisa di ambil sample darahnya. Kali ini test Lab dilakukan di Lab Klinik Prodia di daerah Pondok Indah. Dokter meyarankan saya untuk test lab diluar Lab RS. Toh darah saya juga dilempar ke Lab-lab lain. Jadi, mending langsung ke Prodia sendiri dan sample darahnya di analisa dalam keadaan fresh. hahahaha... Saya juga termasuk yang pasien yang penurut karena saya selalu menyetujui saran beliau.

14 Juni 2014

Kunjungan ke dokter lagi... Bawa hasil Lab lagi... Harus tetap semangat, kan sudah ditemani oleh suami lagi, Jadi kalau hasilnya tidak begitu baik saya tidak terlalu panik karena ada suami yang menenangkan hati saya. Dan jreeng,...jreeng.... apa yang dikatakan dokterpun membuat saya shock dan ketakutan. Dokter bilang cadangan sel telur saya sedikit. Saya pun bertanya kenapa bisa seperti itu? Beliau menjawab dengan tenang, Ya... itu sudah dari sanaNya, dari Allah sudah diberikan sel telur sedikit. Masuk akal seh, tapi tetap saja sedih. Mengherankan juga dengan kondisi AMH yang sangat rendah saya masih diberikan haid walaupun tidak teratur. Lalu dokter menyarankan untuk mengistirahatkan hormon saya dan diresepkan pil Diane 35 untuk melancarkan siklus haid saya, tetapi yang saya kaget lagi obat ini berfungsi juga sebagai pil KB. Ya Allah, program hamil malah disuruh KB. Kakak dan sahabat saya menyarakan untuk mencari second opinion dari dokter lain. Saya memutuskan untuk konsultasi dengan sepupu suami saya yang kebetulan dia juga dokter obgyn. Dia sependapat dengan dr. Djoko Sekti Wibisono SPOG KFER agar saya meminum pil tersebut. Katanya, jangan melihat itu pil KB tapi lihatlah dari sisi hormonalnya. Lagi-lagi saya hanya menurut, setelah bahasan mengenai pil tersebut, dia merekomendasikan salah satu dokter di RSCM Kencana Klinik Yasmin yaitu Dr. dr. H.R. Muharam SPOG (K) dan saya mengiyakannya. Setelah perbincangan dengan sepupu suami saya, saya memantapkan hati untuk meminum pil tersebut dengan ikhlas selama 3 siklus haid.

12 Agustus 2014

Setelah rehat dua bulan saya tidak ke dokter obgyn, akhirnya saya kembali ke "rutinitas" program hamil. Rehat karena bulan Ramadhan untuk fokus beribadah, dan kedua memang sengaja menghabiskan pil Diane 35 dua siklus haid. Iya, hanya dua siklus, masih ada satu siklus lagi saya sudah memutuskan untuk stop. Intinya adalah saya masih penasaran dan "tidak sabar" menantikan buah hati. Mengingat lebaran kami harus melihat banyak balita waktu kumpul keluarga besar. Kali ini saya ke RSCM Kencana Klinik Yasmin, rekomendasi dari sepupu suami saya. Jadwal appoinmentpun saya buat 3 hari sebelum hari kedatangan. Saya bertemu dengan Dr.dr H.R.Muharam SPOG (K) dengan membawa history kesehatan saya. Dan tidak lupa saya "diintip" dengan USG Transvaginal. Beliau bilang rahim saya bagus dan masalahnya sudah diketahui dari hasil lab yang kemarin yaitu cadangan sel telur saya sedikit dan suami Oligoastheno.

Rasanya seperti disambar petir waktu dokter bilang saya disarankan untuk mengikuti program Bayi Tabung. Padahal awalnya saya berencana untuk program Inseminasi dulu. Tetapi belum sempat mengutarakan niat saya ke beliau, beliau sudah membicarakan Bayi Tabung. Bagaimana tidak kaget, saya datang sendiri dan tidak terpikirkan akan sejauh ini. Walaupun kami pernah membicarakan masalah Bayi Tabung, benar-benar kaget saya mendengarnya. Dokter bilang Inseminasi hanya akan buang-buang waktu melihat sel telur saya sedikit dan ditambah suami Oligoastheno.

Pertemuan pertama dengan Dr.dr. H.R.Muharam SPOG(K), saya langsung diberi rujukan untuk melakukan test lab Hormon ulang,Analisa Kromosom dan Histeroskopi. Sedangkan suami diberi rujukan untuk test Lab Hormon juga dan Analisa Sperma plus HALO . Analisa Kromosom hanya bisa dilakukan di Klinik Genetika Lembaga Eijkman RSCM yang letaknya ada disebelah RSCM Kencana, dilingkungan bangunan tua RSCM. Setelah menenagkan diri sebentar tanpa buang-buang waktu saya langsung ke gedung tersebut untuk melakukan Analisa Kromosom. Dan yang saya kaget adalah disana juga saya harus bertemu dengan dokter terleih dahulu. Saya lupa nama dokternya kalau tidak salah namanya dr.Muna. Dia sepertinya wanita keturunan, dan sangat ramah. Didalam ruangan saya seperti diinterview tapi bukan interview masuk kerja melainkan mengenai kondisi saya menyangkut rujukan dari  Dr.dr. H.R.Muharam SPOG(K). Tanya jawab lumayan lama sekitar 15menitan. Setelah itu saya baru bisa diambil sample darahnya untuk dianalisa.

Berdasarkan yang saya baca di Klinik Genetika tersebut, dengan analisa kromosom jumlah dan struktur kromosom janin/ bayi pada tiap selnya dapat dilihat, sehingga kelainan daripada jumlah kromosom dapat dideteksi sebelum bayi lahir. Jika memang ada kelainan kromosom keputusan untuk meneruskan kehamilan atau tidak berada ditangan pasien. Namun hasil dari analisa kromosom sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter obgyn atau konseler genetik sebelum membuat keputusan.

Hasilnya akan keluar sekitar 3 mingguan, lama yaaa...dan saya hanya bisa berdoa. Usaha sudah, tinggal doa yang banyak. Bismillah...Mudahkan jalan kami ya Allah.....

13 Agustus 2014

Ke Lab Klinik Prodia lagiiiiii....Untuk kedua kalinya sample darah saya diambil untuk diperika nilai AMH dan entah sudah berapa kali darah saya diambil. Sudah tidak takut lagi dengan jarum, bahkan sekarang sudah sangat terbiasa. Apalagi Dr.dr. H.R.Muharam SPOG(K) menyarankan saya dan suami untuk terapi suntik. Daaaaan hasil nilai AMH saya tidak banyak berubah, hanya naik 0,01 dari hasil AMH yang pertama, artinya memang cadangan sel telur saya sedikit.

15 Agustus 2014

Hari ini suami saya libur, jadwalnya ke Lab Klinik Prodia. Giliran suami saya yang diambil darahnya untuk test Lab Hormon, LH,FSH,Prolaktin, dan Testosteron. Menurut kacamata kami, hasil menunjukkan baik semuanya. Karena belum ada rencana ketemu  Dr.dr. H.R.Muharam SPOG(K) lagi mengingat saya masih punya PR harus Hisretoskopi, test ulang Hormon dan suami punya PR untuk Analisa Sperma+HALO.

18 Agustus 2014

Dalam dua minggu saya sudah diambil darahnya sebanyak 3 kali. Rekor terbaru dalam hidup saya, rekor yang menurut saya menyakitkan tetapi saya ikhlas menjalaninya. LH, FSH, Prolaktin, dan Estradiol itu daftar testnya, dan saya sudah fasih melafalkan kata-kata tersebut. Saya lupa test itu dilakukan dengan syarat puasa 12 jam atau tidak. Akhirnya saya menjalani test tersebut tanpa berpuasa dan hasilnya memang beda dengan hasil Lab Hormon yang pertama. Tinggal tunggu pendapat Dr.dr. H.R.Muharam SPOG(K) dan harus sabar menunggu bertemu dengan beliau, jadi ingin cepat-cepat selesaikan PR. Semua usaha akan saya tempuh untuk segera mendapatkan momongan. Semenjak pertemuan pertama dengan Dr.dr. H.R.Muharam SPOG(K) saya juga berpikiran untuk Terapi Akupuntur. Awalnya saya meragukan karena yang menyarankan adalah mertua saya, apalagi melihat kartu nama dokter tersebut bukan dokter spesialis akupuntur medik. Bukan menyepelekan dokter tersebut ataupun tidak percaya. Tapi sepertinya saya sudah menemukan dokter akupuntur yang tepat dan saya mantap menjalaninya. Yaitu dr. Handaya Dipanegara, SpAK, MKes yang membuka Klinik di Bintaro dan praktek di RS Pondok Indah. Sambil menunggu haid selesai, saya terus browsing mengenai Histeroskopi dan Akupuntur yang akan saya jalani. Karena akupuntur dilakukan bila sedang tidak haid. Maka akupuntur akan saya jalani pada minggu terakhir bulan Agustus. Untuk minggu ini saya harus menyiapkan mental untuk Histeroskopi dan suami melakukan Analisa sperma plus HALO. Keep fighting....(menyemangati diri sendiri)... Bismillah... ditunggu yaa cerita selanjutnya....Doakan saya.....